Sudah banyak orang yang tahu akan batu marmer satu ini. Batuan ini memang sangat terkenal keindahannya bahkan hanya dilihat melalui mata telanjang saja. Corak dan polanya terlihat memiliki keunikan tersendiri. Lantas bagaimana identifikasi proses terbentuknya batu marmer di bumi ini?
Proses Terbentuknya Batu Marmer
Marmer adalah hasil metamorfosis dari batu kapur yang juga sering disebut dengan istilah gamping. Batu kapur ini mengalami rekristalisasi dimana lama kelamaan juga berubah menjadi batu marmer tersebut. Berikut ini ulasan lengkap mengenai proses terbentuknya batu marmer di bumi.
1. Batu Kapur Mengalami Kristalisasi Kembali
Batu marmer juga biasa dikenal dengan batu pualam yang merupakan hasil metamorfosis batu kapur, gamping maupun dolomit. Proses ini diawali oleh terjadinya proses rekristalisasi pada batu kapur itu sendiri. Tahap ini bisa berlangsung akibat pengaruh temperatur dan tekanan akan gaya endogen bumi
Dengan suhu dan tekanan yang berpengaruh pada proses rekristalisasi ini sangat berpengaruh pada terbentuknya corak dan warna dari batu marmer tersebut. Tahapan ini akhirnya juga membentuk berbagai foliasi atau non foliasi sehingga berhasil membuat pola sangat mengagumkan.
2. Struktur Asal Batuan Menghilang
Proses rekristalisasi di batu gamping ini akhirnya mengakibatkan hilangnya struktur asli dari batuan tersebut. Selanjutnya akan membentuk tekstur dan keteraturan baru. Jika sudah terjadi adanya perubahan ini, maka dikenal dengan nama batu pualam sampai saat ini.
Proses geologi seperti ini memerlukan waktu selama 30 sampai 60 juta tahun yang lalu. Dua proses singkat di atas menunjukkan jika terjadinya selalu berasosiasi dengan batu gamping. Setiap batu marmer pasti mengandung batu gamping di dalamnya namun tidak sebaliknya.
3. Pengolahan Batu Marmer
Batu marmer banyak digunakan pada industri bangunan atau arsitektur. Proses pengolahan seperti ini sebenarnya dilakukan pada blok batu pualam yang sudah dihasilkan menjadi suatu barang siap olah dan dipanaskan. Ada banyak tahapan sebelum akhirnya masuk ke tangan Jasa Poles Marmer.
Pertama, batu pualam yang berbentuk balok dengan ukuran sekitar 260 x 110 x 135 cm dipotong menjadi beberapa lempengan ketebalan rata-rata 2 cm. Selanjutnya digergaji kembali untuk menyiapkan barang setengah jadi sesuai kebutuhan proses pengolahan berikutnya.
Barang baru setengah jadi kemudian akan digerinda selama 2 tahap untuk selanjutnya disempurnakan atau ditambal khususnya di bagian berlubang. Berikutnya disempurnakan melalui 4 tahap kemudian dipoles sampai akhirnya mengkilap dan siap dipasarkan di pembeli.
Informasi mengenai identifikasi proses terbentuknya batu marmer di atas menunjukkan jika batuan ini memerlukan waktu sangat lama hingga puluhan jutaan yang lalu. Hal ini juga menjadi salah satu alasan mengapa harganya lumayan tinggi di pasaran karena corak dan polanya sangat menarik.